Ikuti 5 Strategi Employee Retention Untuk Mempertahankan Karyawan

Ikuti 5 Strategi Employee Retention Untuk Mempertahankan Karyawan

Karyawan sangat memungkinkan untuk mengundurkan diri/resign dari perusahaan dengan berbagai alasan. 

Terlalu banyak yang keluar dengan alasan yang tidak jelas akan merugikan perusahaan. Maka, perusahaan harus melakukan evaluasi dan strategi yang baik untuk mempertahankan karyawan yang berkinerja tinggi agar tidak berpindah ke tempat lain. Umumnya, strategi ini disebut dengan strategi employee retention.

Perusahaan akan mempertahankan karyawannya dengan mengaplikasikan beberapa strategi yang efektif agar karyawan merasa dirinya terapresiasi dan menumbuhkan kepuasan karyawan.

Inilah yang disebut employee retention. Yuk simak lebih jelasnya pada artikel di bawah ini! 

Apa itu Employee Retention?

Employee retention merupakan terminologi dalam bahasa inggris yang jika diterjemahkan memiliki arti retensi karyawan. 

Employee retention adalah suatu usaha atau strategi yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang produktif dan berbakat agar tidak berhenti secara sengaja dari perusahaan atau berpindah ke tempat lain.

Employee retention menjadi aspek penting dalam perusahaan karena akan menunjukkan seberapa efektif sebuah perusahaan untuk menjaga karyawannya agar tetap loyal dan tidak berpindah tempat.

Strategi ini berkaitan dengan turnover karyawan. Turnover karyawan adalah proses pergantian karyawan dalam sebuah perusahaan atas inisiatif pribadi maupun keputusan dari manajemen perusahaan.

Ketika para leader berupaya mempertahankan dan merekrut karyawan, pemahaman lebih dalam tentang persepsi karyawan terhadap iklim kerja dan alasan mereka memilih untuk keluar atau bergabung dengan perusahaan sangatlah penting.

Sehingga para leader dapat mengevaluasi bagaimana detail-detail ini berhubungan dengan budaya mereka sendiri untuk menciptakan strategi guna membatasi pergantian karyawan, menarik talenta terbaik, dan menjaga agar karyawan mereka tetap bertahan.

Dengan mengelola retensi karyawan yang tepat, perusahaan akan lebih berkembang dan stabil. Ini dikarenakan karyawan yang bertahan lama cenderung memiliki pemahaman dan pengalaman pengetahuan yang baik dalam perusahaan.

Tujuan Employee Retention 

Employee retention memiliki tujuan utama untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas dan memiliki nilai bagi perusahaan agar tetap bekerja dalam jangka panjang. 

Dengan mempertahankan karyawan yang berkualitas, perusahaan jadi tidak harus mencari orang baru dan harus mengeluarkan biaya perekrutan yang mencangkup iklan lowongan pekerjaan, biaya agen perekrutan, dan biaya tes dan wawancara.

Fungsi Employee Retention

Fungsi employee retention mencakup berbagai aspek penting yang membantu perusahaan mempertahankan tenaga kerja yang berharga. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari retensi karyawan:

  • Untuk mempertahankan karyawan berpengalaman yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih dalam mengenai pekerjaan dan prosedur perusahaan. Hal ini membantu menjaga stabilitas tim, yang berdampak pada efisiensi kerja dan pencapaian target perusahaan.
  • Menghemat biaya rekrutmen dan pelatihan bagi karyawan baru.
  • Menurunkan tingkat turnover yang tinggi karena akan memakan biaya yang sangat mahal dan mengganggu operasi bisnis.
  • Dapat meningkatkan ketertarikan dan keterlibatan karyawan atau employee engagement pada perusahaan.
  • Dapat meningkatkan loyalitas karyawan karena karyawan merasa lebih dihargai.
  • Meningkatkan citra positif di mata karyawan, calon karyawan, dan publik.
  • Meningkatkan proses kerja yang lebih efisien karena karyawan yang lama sudah terbiasa dengan sistem dan prosedur yang ada.

Apa Itu Employee Retention Rate?

Dengan fungsi retensi karyawan yang memberikan dampak positif pada perusahaan, tingkat retensi karyawan menjadi isu penting yang harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan. 

Oleh karena itu, diperlukan pengukuran yang tepat agar strategi yang dibentuk untuk retensi karyawan dapat efektif. Di sinilah pentingnya employee retention rate.

Employment retention rate adalah ukuran yang menunjukkan persentase karyawan yang tetap bekerja di sebuah perusahaan selama periode waktu tertentu. 

Ini adalah indikator penting yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi efektivitas strategi retensi karyawan mereka dan untuk memahami stabilitas karyawannya.

Tingkat retensi yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menjaga karyawannya, sementara tingkat retensi yang rendah berarti banyak karyawan yang keluar.

Cara Menghitung Employee Retention Rate

Untuk menghitung employee retention rate, perusahaan harus mengetahui jumlah karyawan pada awal periode dan jumlah karyawan yang tetap bekerja sampai akhir periode. 

Nantinya, jumlah karyawan tetap di akhir periode akan dibandingkan dengan jumlah karyawan di awal periode dan dikalikan seratus.

Berikut untuk rumus secara jelas : 

Sebagai contoh, sebuah perusahaan ingin menghitung employee retention untuk satu tahun, dengan rincian : 

Jumlah Karyawan pada Awal Tahun: 100 karyawan

Jumlah Karyawan yang Tetap Bekerja pada Akhir Tahun: 85 karyawan

Maka perhitungannya : 

Employee retention = 85/100 x 100 = 85%

Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut memiliki retention rate yang tinggi yaitu sebesar 85%. Ini berarti 85% dari karyawan yang bekerja di awal tahun tetap bekerja hingga akhir tahun.

Seperti yang telah disebut di atas, jika employee retention rate tinggi maka perusahaan berhasil menjaga stabilitas karyawan. Namun, jika employee retention rendah maka berarti hal ini dianggap buruk karena banyak karyawan yang keluar.

Kesimpulannya, rate 85% ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat retensi yang tinggi, yang merupakan indikasi baik dari stabilitas karyawan dan efektivitas strategi retensi perusahaan tersebut.

Strategi Employee Retention

Setelah melihat bagaimana employee retention karyawan berdampak baik untuk perusahaan maka membutuhkan strategi yang baik agar employee retention berjalan dengan efektif. 

Meningkatkan retensi karyawan membutuhkan usaha dan komitmen dari seluruh pihak dalam perusahaan. Berikut beberapa strategi employee retention yang dapat diterapkan oleh perusahaan. 

Memberikan kompensasi yang kompetitif

Tips meningkatkan employee retention yang pertama adalah dengan memberikan kompensasi yang kompetitif. Menurut Gallup, bayaran dan benefit merupakan salah satu alasan karyawan meninggalkan pekerjaan mereka.

Kompensasi yang kompetitif membuat karyawan merasa diapresiasi. Ini menjadi salah satu strategi yang baik untuk meningkatkan retensi tenaga kerja. Kompensasi yang sesuai dengan kontribusi karyawan akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan menumbuhkan rasa loyalitas mereka kepada perusahaan. 

Selain itu dapat juga menambahkan benefit yang menarik seperti tunjangan kesehatan, asuransi, program pensiun, cuti hamil dan melahirkan, serta program pengembangan karir.

Pengembangan karir dan kenaikan jabatan

Karyawan akan lebih loyal ketika mereka bisa dapat terus berkembang dalam perusahaan. Beberapa kasus karyawan resign dengan alasan mereka tidak dapat berkembang dan meningkatkan skill mereka dalam perusahaan.

Bahkan menurut survey 2023 product research on how learners use LinkedIn Learning, 90% organisasi memikirkan tentang employee retention dan menyediakan kesempatan pembelajaran atau learning adalah strategi retensi sebagai strategi pertama yang mereka lakukan.

Dengan adanya jenjang karir yang jelas juga membantu karyawan untuk bertahan di organisasi. Karena karyawan akan merasa lebih menghargai bila adanya pengembangan karir yang dibutuhkan demi jabatan yang lebih tinggi kedepannya. 

Maka dari itu, tawarkan program pelatihan dan pengembangan karir yang sesuai dengan kebutuhan dan minat karyawan. Berikan kesempatan mereka belajar, memberikan promosi dan rotasi jabatan untuk memberikan pengalaman baru dan meningkatkan engagement karyawan.

Menciptakan lingkungan kerja yang positif 

Lingkungan juga menjadi faktor penting dalam cara mempertahankan karyawan. Adanya lingkungan yang suportif, rekan kerja yang saling berkolaborasi serta komunikasi yang jelas membantu karyawan terhindar dari stress dan burnout.

strategi employee retention yaitu dengan menciptakan lingkungan kerja yang positif
Salah satu strategi employee retention adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang positif (Sumber: freepik)

Sehingga karyawan bisa lebih semangat dan produktif dalam bekerja. Oleh karena itu, perusahaan bisa menawarkan berbagai program refreshing dan bonding karyawan seperti outing, employee gathering, dan lainnya.

Membangun komunikasi dan kerjasama tim yang baik dan supportif juga penting dilakukan. Ajak karyawan untuk berdiskusi dalam memecahkan sebuah masalah dan mencari solusi bersama juga bisa mendekatkan antar rekan kerja.

Memberikan waktu kerja yang fleksibel

Strategi lainnya adalah dengan memberikan waktu kerja yang fleksibel. Di era yang sudah maju seperti sekarang, perusahaan dapat menerapkan sistem WFH atau remote working. Terutama ini menjadl hal yang lazim pasca pandemi lalu.

Hal ini membuat karyawan merasa dihargai work-life balance-nya. Sehingga karyawan tidak perlu menempuh perjalanan jauh atau memakan waktu demi ke kantor. Karyawan juga bisa melakukan hal-hal lainnya selama pekerjaannya telah selesai dilakukan.

Perusahaan dapat mendukung karyawan untuk memiliki waktu berkualitas di luar pekerjaan dengan menerapkan kebijakan kerja yang fleksibel. Contohnya seperti jam kerja fleksibel, cuti panjang, dan program work from home.

Menerapkan komunikasi terbuka dan transparan

Cara mempertahankan selanjutnya adalah dengan menciptakan komunikasi yang jelas dan transparan antara karyawan dan perusahaan. Berikan kesempatan untuk karyawan membicarakan ide-ide dan inovasi yang membangun untuk perusahaan. 

Selain itu dengarkan segala keresahan karyawan sebagai salah satu bahan evaluasi. HR atau manager terkait bisa melakukan ini kepada karyawan secara berkala. Dengan begitu karyawan merasa dirinya dihargai dan memiliki keterikatan yang kuat dengan perusahaan. 

Lakukan evaluasi kinerja secara berkala

Melakukan evaluasi kinerja karyawan secara berkala untuk memberikan feedback dan kesempatan untuk berkembang. Bantu karyawan untuk menetapkan tujuan karir dan berikan dukungan untuk mencapai tujuan tersebut. 

Evaluasi kinerja juga dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah dan mengambil langkah-langkah korektif sebelum karyawan memutuskan untuk keluar.

Kesimpulan

Employee retention atau retensi karyawan adalah konsep yang sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang sebuah perusahaan. 

Retensi karyawan yang efektif memerlukan berbagai strategi dan praktik yang dirancang untuk mempertahankan karyawan berbakat dan berkinerja tinggi. 

Hal ini mencakup kompensasi yang kompetitif, peluang pengembangan karier, lingkungan kerja yang positif, menerapkan komunikasi yang efektif serta melakukan evaluasi kinerja. 

Dengan fokus yang tepat pada employee retention, perusahaan dapat mengurangi turnover, meningkatkan produktivitas, dan membangun tim yang stabil dan termotivasi, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesuksesan dan pertumbuhan perusahaan.

Itu dia penjelasan mengenai strategi employee retention, yuk baca artikel menarik lainnya di Blog Fortius!

Terkait

Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia dan Strategi Menghadapinya
Read More
Akan Resign? Pahami One Month Notice Terlebih Dahulu
Read More
Tips cara memilih aplikasi HRIS untuk bisnis Anda
Read More

Thank You

Please check your email for further information and we will contact you soon through your registered number. Looking forward talking to you.