Follow us

Ketahui 9 Alasan Karyawan Resign Dan Cara Mencegahnya!

alasan karyawan resign dan cara mencegah karyawan resign

Resign merupakan hal yang lumrah terjadi pada perusahaan dan hal ini sebagai tanda berakhirnya karir seseorang. Siapapun bisa mengajukan resign tak terkecuali karyawan yang mungkin terlihat produktif dan baik-baik saja.  

Keputusan untuk resign atau keluar dari pekerjaan yang sedang dilakukan bukanlah hal yang mudah. Banyak yang perlu dipertimbangkan, beberapa karyawan memiliki berbagai alasan mulai dari alasan pribadi hingga kondisi tempat kerja.

Mungkin kalian pun pernah merasakan tidak lagi memiliki kecocokan dengan tempat kerja saat ini atau mungkin kalian menginginkan tantangan baru yang bisa mengasah skill dan bakat kalian. 

Dalam artikel kali ini mari bahas alasan karyawan resign dan cara mencegah karyawan tersebut untuk resign. 

Ini adalah artikel yang bagus untuk sekaligus bisa mengevaluasi perusahaan agar banyak karyawan yang resign mendadak. Simak terus di bawah ini!

Pengertian Resign 

Sebelum masuk pada pembahasan utama, mari ketahui apa itu resign. Secara sederhana, resign adalah kondisi dimana seorang karyawan mengajukan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan yang sedang dia lakukan secara sukarela atau keinginan sendiri.

alasan karyawan resign dan cara mencegah karyawan resign
Resign merupakan keputusan sukarela seorang karyawan untuk mengundurkan diri (Sumber: Freepik)

Resign berarti meninggalkan semua tugas dan tanggung jawab yang sedang dilakukan pada tempat kerja saat ini. Maka dari itu, seorang karyawan yang mengajukan resign tidak akan lagi mendapatkan gaji, tunjangan atau hal-hal benefit lainnya dari pekerjaannya terdahulu.

Ini tentu menjadi pertimbangan besar seseorang yang akan melakukan resign. Resign tentu keputusan yang berat untuk karyawan. 

Berbagai faktor positif maupun negatif dari internal dan eksternal bisa saja menjadi pemicu alasan karyawan resign. Untuk itu, simak lebih lengkapnya di bawah ini.

Apakah Resign Berbeda dengan PHK?

Tentu saja resign sangat berbeda dengan PHK (pemutusan hubungan kerja) meskipun sama-sama berarti berhenti dari suatu pekerjaan. Tapi ini adalah dua cara berbeda untuk mengakhiri hubungan kerja antara karyawan dan perusahaan.

Lalu apa perbedaan resign dan PHK? Jika resign mengundurkan diri secara sukarela atau dengan inisiatif yang datang dari karyawan tersebut. Sedangkan PHK merupakan perusahaan yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan. 

Alasan karyawan resign atau karyawan di PHK pun berbeda, yang mana jika resign tentu merupakan alasan pribadi sedangkan PHK lebih kepada alasan yang bisa bersifat professional atau terkait kinerja.

Memahami perbedaan antara resign dan PHK sangat penting bagi karyawan dan perusahaan untuk mengetahui hak dan kewajiban masing-masing dalam situasi yang berbeda ini.

Biasanya jika resign karyawan, kompensasinya terbatas pada hak yang diperoleh. Lain hal dengan PHK, wajib mendapat pesangon dan kompensasi sesuai perundang-undangan yang tertera pada UU Ketenagakerjaan Tahun 2003 Pasal 156.

9 Alasan Karyawan Resign 

Tidak bisa dipungkiri bahwa suatu perusahaan pastinya akan mendapati karyawan yang resign. Resign adalah keputusan yang telah dipertimbangkan dengan cermat oleh karyawan, dan faktor-faktor yang mendorong keputusan ini bisa berasal dari dalam diri karyawan tersebut atau dari lingkungannya.

Berbagai alasan karyawan resign yang berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal antara lain sebagai berikut:

Merasa tidak berkembang dalam karir

Alasan pertama kenapa karyawan bisa mengajukan resign adalah merasa diri mereka tidak berkembang di tempat kerja yang sedang dijalani. 

Karyawan melihat bahwa perusahaan tidak memiliki jenjang karir yang baik atau karyawan tersebut tidak bisa mengembangkan ilmunya dalam perusahaan tersebut.

Ini bisa menimbulkan kebosanan dan ketidakpuasan. Ketidakpuasan bisa timbul dari berbagai sumber, seperti peran yang tidak memuaskan, kurangnya tantangan, atau kebosanan dengan tugas yang monoton. 

Karyawan yang merasa pekerjaan mereka tidak lagi memberikan kepuasan atau motivasi mungkin memilih untuk resign.

Beban kerja yang berlebihan tidak seimbang 

Beban kerja yang berlebihan dan tidak seimbang menjadi penyebab karyawan resign. Karyawan yang menghadapi beban kerja berlebihan sering kali merasa kewalahan dan stres. 

Jika tugas yang diberikan terus menerus melebihi kapasitas akan menyebabkan karyawan burnout.

Beban kerja juga terkadang tidak seimbang, dimana karyawan merasa dirinya mengerjakan tugas yang lebih banyak dibanding karyawan lainnya. 

alasan karyawan resign karena beban pekerjaan yang tidak seimbang
Beban kerja yang banyak dapat menjadi alasan karyawan resign dari perusahaan (Sumber: Freepik)

Ketidakseimbangan juga menyangkut tidak imbangnya beban kerja dengan kompensasi yang diterima. Ini menyebabkan ketidakadilan dan memicu karyawan untuk resign.

Tidak menerima apresiasi yang sepadan

Karyawan yang merasa tidak dihargai berpeluang lebih besar untuk resign. Penghargaan dan pengakuan merupakan kebutuhan dasar yang diinginkan setiap karyawan dari tempat kerjanya. 

Ketika karyawan merasa tidak dihargai, mereka cenderung kehilangan motivasi, mengalami penurunan kinerja, dan akhirnya memutuskan untuk mencari peluang yang lebih baik di tempat lain. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu menciptakan budaya kerja yang menghargai dan mengakui kontribusi karyawan secara konsisten untuk mempertahankan dan memotivasi karyawan mereka.

Lingkungan kerja yang kurang kondusif

Selanjutnya, lingkungan yang tidak positif juga memicu karyawan untuk resign. Ketidaknyamanan suasana bekerja akan berdampak pada semangat karyawan yang menurun.

Lingkungan kerja yang negatif, seperti adanya konflik dengan rekan kerja atau atasan, budaya kerja yang kurang baik, atau kebijakan perusahaan yang tidak adil, dapat mendorong karyawan untuk mencari pekerjaan di tempat lain. 

Tidak adanya visi yang jelas dari perusahaan

Terkadang visi perusahaan haruslah cocok dengan karyawan, ini yang memotivasi mereka dalam bekerja. Visi yang jelas memberikan inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk bekerja menuju tujuan yang lebih besar.

Tanpa visi yang jelas, karyawan dapat merasa kebingungan, tidak termotivasi, dan tidak puas, yang pada akhirnya meningkatkan peluang mereka untuk resign. 

Perusahaan perlu memastikan bahwa visi mereka dikomunikasikan secara efektif dan konsisten agar karyawan merasa terlibat dan termotivasi untuk bekerja menuju tujuan bersama.

Keinginan untuk melanjutkan pendidikan

Beberapa karyawan memilih untuk resign karena alasan pribadi salah satunya keinginan untuk melanjutkan pendidikan atau pelatihan tambahan guna meningkatkan keterampilan mereka.

Alasan karyawan resign satu ini juga dipakai jika mereka ingin mengubah jalur karir mereka. Jadi, perlu belajar lebih banyak untuk menyesuaikan dengan jalur karir yang mereka mau.

Karena, tidak dapat dipungkiri bahwa membagi waktu antara bekerja dan kuliah bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu, beberapa dari mereka memilih untuk resign.

Ingin mencoba tantangan atau pengalaman baru

Alasan karyawan resign lainnya adalah ingin mencoba tantangan baru. Hal ini bisa saja tantangan dalam pekerjaan baru atau switch role pekerjaan yang sekarang dengan hal yang baru.

Karena tidak dapat dipungkiri bahwa pekerjaan terdahulu membuatnya merasa bosan sehingga perlu adanya tantangan baru agar semangat bekerja.

Selain tantangan, pengalaman baru juga menjadi salah satu faktor karyawan untuk melepaskan pekerjaannya yang sekarang. Bisa jadi karyawan ingin mendapatkan pengalaman yang berbeda seperti jam kerja yang fleksibel, bekerja secara WFH atau pindah ke negara lain untuk bekerja, dan lainnya.

Perubahan situasi pribadi

Alasan karyawan resign selanjutnya, yaitu ketika adanya situasi pribadi yang memungkinkan mereka haruslah resign. Seperti seorang wanita yang resign karena baru saja memiliki anak, atau keharusan untuk menjaga orang tua yang sakit. 

Atau bisa juga ketika karyawan mengajukan resign karena berpindah domisili. Jika tempat tinggal karyawan terlalu jauh, mereka harus mengeluarkan biaya transportasi tambahan yang biasanya menjadi tanggungan perusahaan.

Tidak semua perusahaan bersedia menanggung biaya transportasi karyawan dalam jumlah besar, sehingga resign sering kali menjadi solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.

Kesehatan yang kurang memadai

Masalah kesehatan karyawan juga menjadi alasan karyawan resign. Masalah kesehatan fisik atau mental yang dipengaruhi oleh tekanan kerja tau kondisi tempat kerja bisa menjadi alasan signifikan bagi karyawan untuk resign demi memulihkan kesehatan mereka. 

Cara Mencegah Karyawan Resign 

Karyawan yang resign memang wajar terjadi dalam suatu perusahaan, tetapi tentu perusahaan haruslah mempertahankan karyawan terlebih jika karyawan tersebut berbakat. Dan mencegah turnover karyawan yang tinggi. 

Karena dengan meningkatnya angka resign karyawan akan menjadi tantangan besar bagi perusahaan. Hal ini dapat berakibat pada terhambatnya produktivitas, meningkatnya biaya rekrutmen dan pelatihan, dan hilangnya talenta terbaik. 

Oleh karena itu, peran HR dalam mencegah karyawan resign menjadi semakin penting. Ini yang dapat dilakukan untuk mencegah karyawan untuk resign : 

  • Membangun budaya perusahaan yang kuat dengan mengajak karyawan terlibat aktif dalam segala kegiatan perusahaan. Hal ini akan berdampak pada employee engagement.
  • Menciptakan lingkungan kerja yang positif dengan meminimalisir terjadinya konflik dan mengatasi segala ketidakadilan dalam kantor.
  • Karyawan tentu ingin terus mengembangkan karir mereka, ketidakjelasan membuat mereka resign maka dari itu fasilitasi dan mendukung pengembangan karir karyawan.
  • Tawarkan manfaat dan benefit yang kompetitif untuk mempertahankan karyawan agar tidak pindah ke perusahaan lain.
  • Meminta karyawan untuk memikirkan kembali keputusannya. Lakukan wawancara 1-on-1 untuk mengetahui alasan karyawan ingin mengundurkan diri. Ini juga bisa menjadi bahan evaluasi untuk perusahaan.

Kesimpulan

Alasan karyawan resign sangatlah beragam bisa karena faktor internal seperti kurangnya kesempatan pengembangan karir, lingkungan yang tidak kondusif, beban kerja yang tidak seimbang, dan lainnya. Ataupun faktor internal seperti kesehatan yang kurang memadai, keinginan untuk melanjutkan pendidikan, adanya situasi pribadi yang diambil, dan sebagainya.

Resign sah saja terjadi tetapi berbahaya jika sudah terlalu tinggi. Maka dari itu, perusahaan memiliki kewajiban agar karyawan yang resign tidak tinggi, selain itu agar perusahaan terus mengevaluasi untuk meningkatkan employee engagement

Dengan memahami dan mengatasi alasan-alasan di balik keputusan karyawan untuk resign, serta berfokus pada peningkatan engagement dan kepuasan kerja, perusahaan dapat mengurangi angka resign dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.

Demikian, artikel mengenai alasan karyawan resign dan cara mencegahnya. Semoga artikel ini dapat memberikan insight baru. Jangan lupa untuk kunjungi Fortius Blog dan temukan artikel bermanfaat lainnya!

Terkait

Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia dan Strategi Menghadapinya
Read More
Akan Resign? Pahami One Month Notice Terlebih Dahulu
Read More
Tips cara memilih aplikasi HRIS untuk bisnis Anda
Read More

Thank You

Please check your email for further information and we will contact you soon through your registered number. Looking forward talking to you.