Follow us

Ketahui Penyebab dan 10 Cara Mengatasi Burnout Pada Karyawan

Ketahui Penyebab dan 10 Cara Mengatasi Burnout Pada Karyawan

Ketika bekerja, terkadang sering mengalami kelelahan, lesu, hingga sulit untuk berpikir. Mungkin itu adalah tanda burnout yang tidak disadari.

Ketika seorang karyawan merasakan burnout, maka ini akan mempengaruhi kinerja. Hal ini bisa menghambat pekerjaan seseorang sehingga tidak bisa memenuhi deadline secara on-time dan tidak tercapainya tujuan.

Sebaiknya, kita perlu mempelajari lebih lanjut tentang burnout dan cara mengatasi burnout pada karyawan. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan membahas mulai dari pengertian burnout, penyebab burnout, hingga bagaimana cara mengatasi burnout yang dialami oleh karyawan.

Pengertian Burnout

Menurut Kamus Psikologi APA, pengertian burnout adalah sebagai kelelahan fisik, emosional atau mental, disertai dengan penurunan motivasi, penurunan kinerja dan sikap negatif terhadap diri sendiri dan orang lain.

Data survey Deloitte menunjukkan bahwa 77% responden mengatakan mereka pernah mengalami burnout di pekerjaannya saat ini, dan lebih dari setengahnya menyebutkan lebih dari satu kejadian.

Burnout dapat dialami oleh karyawan di tempat kerja. Sumber: iStock Photo

Kebanyakan orang mungkin tidak menyadari ketika sedang kelelahan karena ini bisa saja mereka menganggap hanya terlalu sibuk atau melakukan banyak hal. 

Tetapi ketika merasa lelah, ini memungkinkan karyawan tidak tersadar hingga melewati batas kewalahan, terkuras secara emosional dan tidak mampu untuk beraktivitas atau memenuhi tuntutan secara terus menerus.

Jika sudah mencapai tahap ini, penurunan produktivitas, hilangnya motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan dan timbulnya akan perasaan negatif akan memenuhi diri sendiri. Karena itu, pahami terlebih dahulu ciri-ciri seseorang mengalami burnout dan bagaimana cara mengatasi burnout di bawah ini.

Ciri-Ciri Burnout

Berikut ini adalah tanda burnout atau ciri-ciri burnout yang perlu diketahui oleh karyawan yaitu:

Merasa kelelahan

Merasakan lelah itu wajar, tetapi bila kelelahan yang dirasakan berkepanjangan maka perlu diantisipasi bahwa itu adalah ciri-ciri burnout. Lelah yang dimaksud dapat lelah secara fisik maupun emosional.

Lelah ini bisa lebih kronis dan tidak spesifik alasannya kenapa. Kemungkinan lelah ini tidak hilang ketika pekerjaan atau proyek telah selesai atau setelah liburan. Bahkan sulit sekali untuk bangun dari tempat tidur di pagi hari. 

Kehilangan semangat

Kelelahan yang berkepanjangan ini mengakibatkan seseorang menjadi kehilangan semangat. Mereka tidak punya motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan atau hanya mengerjakan apa adanya. Sehingga ini mengakibatkan adanya penurunan kinerja kerja.

Mudah merasa marah

Ketika seseorang merasa burnout, mereka mudah merasa marah dan sinis. Ini terjadi ketika pekerjaan mereka yang awalnya bisa dikerjakan dengan baik tiba-tiba berubah tidak sesuai keinginannya. Orang yang merasa burnout akan menemukan mereka sering berargumen dengan rekan kerja, teman atau keluarganya.

ciri-ciri burnout karyawan
Ketika burnout, seseorang mudah merasa marah. Sumber: iStock Photo

Karena penurunan performa kerja inilah membuat mereka merasa tidak puas dengan hasil pekerjaan. Mereka pun akhirnya menjadi apatis dengan keputusan yang ada dan skeptis dengan ide rekan kerja sehingga menjadi sinis.

Timbul masalah kesehatan

Salah satu ciri burnout yang paling sering dialami adalah sering merasakan sakit kepala, pusing, dan masalah pencernaan (gastrointestinal problems)

Dalam salah satu penelitian yang melibatkan pekerja yang mengalami burnout menemukan bahwa sekitar 9% mengalami sakit kepala dan 10% mengalami masalah pencernaan.

Selain itu, penurunan imun tubuh juga dialami sehingga mereka mudah sakit seperti flu, mual, dan pilek. Tidak hanya itu saja, kemungkinan gangguan kecemasan juga bisa terjadi hingga merasakan depresi.

Perubahan pola makan atau tidur

Selain masalah kesehatan, pola makan pun akan cenderung berubah. Seseorang bisa mengalami penurunan nafsu makan sehingga mempengaruhi kesehatan atau bisa sebaliknya.

Insomnia pun akan dialami ketika seseorang merasa burnout. Mereka akan sulit untuk tidur sehingga pola tidur akan berantakan dari rutinitas biasanya.

Menarik diri dari lingkungan sosial

Ketika merasa lelah, stress, demotivasi dengan pekerjaan, dan performa kerja menurun maka seseorang pun akan menarik diri dari lingkungan sosial. 

Mereka akan merasa kurang, tidak tercapainya target yang diinginkan dan akan menyalahkan diri sendiri karena tidak merasa pantas dengan pekerjaan yang dilakukan saat ini. Alhasil, mereka bisa menarik diri dari lingkungan sosial, lingkungan kerja, bahkan berpikir untuk resign.

Jenis Burnout

Ada 3 jenis atau sub-tipe burnout yang dikategorikan sebagai berikut:

Overload Burnout

Overload burnout adalah jenis burnout yang disebabkan karena kelebihan beban kerja. Umumnya mereka memaksakan diri dengan bekerja keras tanpa henti demi mencapai tujuan yang diinginkan. Biasanya mereka mengejar kesuksesan, keamanan finansial dan pengakuan dari orang sekitar dengan kecepatan yang tidak berkelanjutan. 

Hal ini dapat mengakibatkan kehidupan pribadi yang tidak teratur dan dapat merugikan kesehatan fisik maupun mental. Orang yang mengalami overload burnout cenderung mengatasinya dengan melampiaskan emosi kepada orang lain.

Under-Challenged Burnout

Kelelahan jenis ini merupakan kelelahan ketika merasa kurangnya pekerjaan atau pekerjaan tidak terasa tertantang. Sehingga mereka merasakan kurangnya stimulasi atau gairah dalam pekerjaan mereka karena dianggap gampang.

Tanpa gairah kerja, mereka bisa merasa kurang tertantang dan merasa apa yang dilakukan terlalu monoton sehingga bisa menimbulkan kehilangan minat untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Neglect Burnout

Neglect burnout adalah jenis burnout yang dikaitkan dengan kejenuhan akibat kelalaian atau terabaikan. Perasaan ini diakibatkan karena merasa tidak berdaya dalam menghadapi tantangan. 

Penyebab kelelahan ini adalah antara lain karena tidak diberikan arahan dari atasan, tidak mendapatkan bimbingan yang cukup di tempat kerja. Seiring waktu, hal ini dapat karyawan jenuh, frustasi, tidak kompeten dan tidak percaya diri dengan apa yang mereka kerjakan.

Penyebab Burnout

Karena itu, ada baiknya untuk mengenal penyebab burnout yang mengakibatkan demotivasi pada karyawan. Sehingga setelah mengenal penyebab burnout, karyawan dapat mengetahui cara mengatasi burnout. Di bawah ini terdapat uraian apa saja penyebab burnout.

Beban kerja berlebihan

Workload atau beban kerja merupakan salah satu penyebab kelelahan yang berkelanjutan. Ketika beban kerja sesuai dengan kapasitas, maka karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan secara efektif.

Tetapi beban kerja yang diberikan banyak sehingga tidak ada kesempatan untuk istirahat. Terutama bila kamu cenderung suka bekerja secara sendiri, atau ingin menyenangkan orang lain, atau menjadi perfeksionis, ini bisa membuat beban kerja yang berat menjadi terasa mustahil.

Kurangnya kendali

Ketika seseorang tidak memiliki kendali, otoritas atau hak untuk mengambil keputusan, ini bisa membuat seseorang menjadi burnout. Dalam hal ini, mereka umumnya tidak dapat menolak permintaan dari orang lain. Sehingga mereka melakukan pekerjaan yang tidak mereka inginkan atau tidak sesuai dengan job description di kontrak yang diberikan.

penyebab burnout karyawan
Kurangnya kendali atas pekerjaan dapat menyebabkan burnout. Sumber: iStock Photo

Kurangnya penghargaan

Salah satu penyebab burnout adalah kurangnya imbalan atau penghargaan. Ini tidak selalu tentang bonus uang atau insentif saja tetapi feedback juga diperlukan. Feedback menjadi salah satu bentuk bahwa hasil jerih payah dihargai oleh atasan. 

Dan sebagai penghargaan pula seperti bonus atau promosi bisa menjadi opsi untuk menghargai karyawan. Ini juga sebagai bentuk investasi perusahaan terhadap karyawan tersebut agar bisa memberikan kinerja terbaik.

Lingkungan kerja yang kurang suportif

Pada kenyataannya, kita tidak dapat memilih siapa yang bekerja dengan kita. Bila lingkungan kerja saling suportif, maka pekerjaan pun akan terasa mudah untuk dilakukan. Mereka pun bisa berbagi ide, merasa terhubung, dan merasa didukung oleh rekan kerja.

Tetapi bila lingkungan kerja ini tidak sehat, maka karyawan akan cenderung menyendiri, merasa takut untuk berbagi ide, maka mereka akan merasa kelelahan.

Kurangnya keadilan

Apakah kontribusi kamu diakui oleh atasan? Atau malah orang lain yang mendapatkan pujian yang seharusnya kamu yang pantas mendapatkannya?

Ketika karyawan mendapatkan sikap tidak adil dan tidak setara, mereka akan merasa kurang motivasi dalam bekerja yang akan menyebabkan burnout. Terkadang ini terjadi ketika atasan memilih karyawan yang difavoritkan. Atau terjadi saat pemberian hukuman atau penghargaan yang tidak selayaknya karyawan itu dapatkan.

Nilai-nilai yang tidak sesuai

Penyebab lainnya adalah ketika nilai-nilai yang kamu junjung tidak sesuai dengan perusahaan. Atau pekerjaan yang kamu lakukan bertentangan dengan nilai-nilai tidak dihargai oleh atasan.

Ketika nilai tersebut tidak dihargai oleh perusahaan, maka ini menyebabkan konflik batin dan motivasi untuk bekerja pun bisa menurun secara signifikan. 

Selain itu, beberapa faktor lainnya penyebab burnout antara lain sebagai berikut:

  • Tempat kerja yang tidak nyaman: seperti contoh koneksi Wifi tidak memadai, tempat kerja tidak kondusif, tempat duduk yang buruk dan lainnya. Ini bisa membuat karyawan stress dalam mengerjakan tugasnya. 
  • Perjalanan jauh ke tempat kerja: perjalanan jauh yang memakan waktu dapat membuang waktu ditambah dengan kemacetan yang membuat karyawan tidak merasa produktif dan menyia-nyiakan waktu.
  • Kurangnya pertumbuhan karir dan tantangan: adanya tantangan dapat menumbuhkan persaingan yang sehat dan dapat menjadi self development karyawan. Tetapi bila tidak ada, ini bisa menyebabkan burnout. 
  • Tekanan untuk menjadi sukses: umumnya ini terjadi pada karyawan yang ingin mengejar kestabilan finansial atau karir yang cemerlang untuk menjadi sukses. Ini bisa menyebabkan kelelahan dimana tidak ada kesempatan untuk istirahat.
  • Ekspektasi pekerjaan yang tidak sesuai: kemungkinan seseorang memiliki ekspektasi yang berbeda dengan apa yang dilakukan akan mengalami kelelahan. Entah itu ekspektasi dari karyawan atau dari perusahaan.

10 Cara Mengatasi Burnout

Setelah mengetahui jenis burnout dan penyebab burnout, kini kita pahami bagaimana cara mengatasi burnout pada karyawan di bawah ini.

Kenali perasaan

Cara mengatasi burnout yang pertama adalah kenali dan perhatikan perasaan. Ketika seseorang merasakan lelah, ini tidak bisa dipisahkan dari emosi. Apakah belakangan ini merasa sensitif atau mudah marah? Kenapa motivasi bekerja berkurang?

Dengan memperhatikan perasaan yang muncul, ini dapat membantu kamu mengelola perasaan menjadi lebih baik sebelum berubah menjadi kelelahan yang berkepanjangan.

Tetapkan batasan

Ketika bekerja, seseorang harus bisa mengatakan “tidak” jika dirasa tidak mampu mengambil tanggung jawab atau pekerjaan yang diberikan tanpa memperhatikan pekerjaan lain atau waktu yang harus mereka selesaikan.

Tidak semuanya harus dijawab dengan “ya” ketika diberi pekerjaan baru oleh atasan. Prioritaskan pekerjaan utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Dengan menetapkan batasan, kamu tidak merasa overwhelmed.

Tetapkan juga kapan kamu harus bekerja dan membalas pesan dari rekan kerja. Sehingga kamu bisa mengatur waktu kapan untuk bekerja dan beristirahat. Langkah ini dapat menjadi salah satu cara mengatasi burnout dan mengelola beban kerja yang dmiliki.

Mengambil istirahat

Saat merasa lelah, ada baiknya untuk mengambil istirahat. Ini bukan hanya untuk menjaga kesehatan fisik tetapi juga untuk menjernihkan pikiran dari beban kerjaan dan menenangkan perasaan. Pada kenyataannya, karyawan bukanlah robot yang bekerja terus menerus tanpa henti.

Ketika tubuh dan pikiran sudah mulai memberikan tanda tidak baik-baik saja, jangan diabaikan. Ambil istirahat sejenak bahkan cuti bila perlu. Dengan mengambil istirahat dapat mudah mengontrol emosi yang dirasakan dan menetapkan tujuan yang diinginkan.

Seimbangkan kehidupan kerja

Meskipun sering mendengar kata work life balance, tetapi ini benar-benar penting untuk diterapkan. Seorang karyawan harus mampu menyeimbangkan kehidupan pekerjaan dengan kehidupan pribadi agar tidak overwhelmed.

Pisahkan mana urusan pekerjaan dan personal, tetapkan waktu untuk membaginya dan tidak menggabungkan pekerjaan ketika sedang melakukan istirahat atau aktivitas pribadi. Mempraktikan work life balance ini dianggap efektif sebagai cara mengatasi burnout pada karyawan.

Kembangkan minat di luar pekerjaan

Cara mengatasi burnout lainnya adalah mengembangkan minat dan hobi di luar pekerjaan. Dengan melakukan hobi, kamu bisa menyalurkan energi positif yang dapat membantu melewati masa-masa stress dalam pekerjaan.

Mengembangkan minat bisa dilakukan dengan berolahraga, membaca buku, mengoleksi barang kesukaan, bersepeda, bermain alat musik dan masih banyak kegiatan positif lainnya yang bisa dilakukan. 

Berbicara dengan atasan

Sebaiknya bicaralah kepada atasan jika merasa kewalahan dengan tugas yang diberikan. Sampaikan kepada manajer bahwa kamu memiliki kekhawatiran atau masalah dengan karir yang sedang dihadapi.

Sehingga diharapkan atasan dapat mengerti situasi yang kamu rasakan, bisa memberikan arahan, dan bisa menemukan win-win solution untuk pekerjaan yang sedang dilakukan. Hal ini juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi burnout dan agar bisa meningkatkan hubungan baik.

Membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja

Tidak selamanya seseorang bisa bekerja secara individu, pasti akan membutuhkan orang lain. Karena itu, penting untuk membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja. Cobalah untuk mengajak makan siang bersama atau mengobrol ringan dengan tim atau rekan kerja dari departemen lain.

cara mengatasi burnout karyawan yaitu dengan membangun hubungan baik dengan rekan kerja
Mulai membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja merupakan salah satu cara mengatasi burnout di tempat kerja. Sumber: iStock Photo

Dengan hal ini bisa mengenal rekan kerja dengan baik, dan mempermudah kamu untuk meminta bantuan bila diperlukan.

Menjaga kesehatan fisik

Selain cara di atas, cara untuk mencegah burnout yang lain adalah dengan menjaga kesehatan fisik.

Ketika bekerja, usahakan untuk tetap makan tepat waktu, minum air yang cukup dan melakukan olahraga. Hal ini juga berguna untuk memperbaiki pola makan dan tidur sehingga tubuh tidak merasa lelah dan tidak mudah sakit.

Praktik mindfulness dan meditasi

Lakukan latihan mindfulness dan meditasi bisa menjadi salah satu cara mengatasi burnout pada karyawan. Mindfulness adalah keterampilan kognitif untuk mempertahankan meta-kesadaran pada isi pikiran seseorang. 

Cara ini bisa dilakukan dengan melakukan meditasi yang memusatkan perhatian pada pernafasan masuk dan keluar. Perhatikan juga setiap sensasi, pikiran, dan tindakan yang akan membantu menenangkan pikiran dan mencegah perhatian akan teralihkan. Dengan melakukan praktik ini, kamu akan dapat melepaskan stress dan memperbaiki pola pikir dari hal negatif terhadap pekerjaan.

Meminta bantuan

Cara mengatasi burnout yang terakhir adalah dengan meminta bantuan. Mintalah bantuan kepada atasan, orang terdekat atau keluarga bila merasa kelelahan. Utarakan apa yang dirasakan agar kamu bisa merasakan dukungan dari orang sekitar. Jika perlu, bisa juga meminta bantuan kepada psikolog bila dirasa membutuhkan bantuan profesional.

Selain dilakukan oleh karyawan itu sendiri, tim HR dapat melakukan beberapa cara mengatasi burnout di tempat kerja. Ini berguna untuk menciptakan employee wellness dan employee engagement agar meningkatnya produktivitas karyawan.

Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain memberikan fleksibilitas jam kerja, memberikan feedback dan penghargaan sebagai bentuk apresiasi, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan mendukung program employee wellness.

Kesimpulan

Burnout merupakan kelelahan yang dialami siapa saja baik karena baik kelelahan fisik, emosional atau mental, disertai dengan penurunan motivasi, penurunan kinerja dan sikap negatif terhadap diri sendiri dan orang lain.

Burnout dapat dialami oleh siapa saja termasuk karyawan. Beberapa tanda burnout di antara lain merasa lelah, mudah merasa marah, dan turunnya motivasi karyawan. Akibat dari burnout adalah penurunan performa kerja, timbul berbagai penyakit, hingga pikiran untuk resign dari pekerjaan.

Ketika seseorang mengalami burnout, ini bisa bisa disembuhkan dan diatasi baik dilakukan oleh karyawan maupun dengan tim HR. Cara mengatasi burnout yang dapat dilakukan adalah dengan mengenali perasaan, menetapkan batasan, berbicara dengan atasan hingga meminta bantuan kepada orang lain.

Tentu saja bekerja itu adalah sesuatu yang harus dilakukan tetapi jangan sampai merasa kelelahan bahkan overwhelmed. Ada baiknya untuk mengambil istirahat sejenak untuk mengembalikan tujuan awal kenapa kamu bekerja.

Semoga artikel cara mengatasi burnout ini dapat membantu kamu sebagai karyawan dalam menangani hal ini ya. Baca artikel lainnya yang berhubungan dengan karyawan di Blog Fortius HRIS.

Terkait

Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia dan Strategi Menghadapinya
Read More
Akan Resign? Pahami One Month Notice Terlebih Dahulu
Read More
Tips cara memilih aplikasi HRIS untuk bisnis Anda
Read More

Thank You

Please check your email for further information and we will contact you soon through your registered number. Looking forward talking to you.