Follow us

Apa Sih Perbedaan Gaji Prorata Dan Non Prorata?

Apa Sih Perbedaan Gaji Prorata Dan Non Prorata?

Berbicara mengenai gaji mungkin akan mencangkup pembahasan yang luas. Pengertian gaji sendiri merupakan bentuk kompensasi atau bayaran yang diberikan perusahaan kepada karyawan/pekerja sebagai bentuk timbal balik atas pekerjaan yang telah dilakukan. 

Gaji mencangkup beberapa komponen lainnya seperti gaji pokok, tunjangan, bonus, dan manfaat lainnya.

Nah, kalian tahu engga sih gaji yang biasanya diberikan satu bulan sekali tetapi beberapa perusahaan juga menetapkan gaji secara per jam atau per hari. Walaupun hanya perbedaan waktu pemberiannya saja tetapi ini sangat berpengaruh lho.

Inilah yang disebut sebagai gaji prorata dan non prorata. Berikut untuk lebih lengkap mengenai perbedaan gaji prorata dan gaji non prorata.  

Pengertian gaji prorata dan gaji non prorata

Gaji prorata sendiri memiliki pengertiannya, berikut masing-masing perbedaan definisi gaji prorata dan gaji non prorata: 

Pengertian gaji prorata

Gaji prorate atau gaji prorata adalah suatu metode penghitungan gaji yang diterapkan berdasarkan proporsi waktu kerja atau jangka waktu tertentu. Biasanya gaji prorata digunakan untuk karyawan yang masuk kerja di pertengahan bulan atau saat pertengahan periode penggajian. 

Bisa juga jika karyawan tersebut resign di pertengahan bulan atau saat pertengahan periode penggajian pada masa kerjanya. Maka karyawan tersebut akan dikenakan gaji prorata bukan gaji utuh. 

perbedaan gaji prorata dan non prorata
Gaji prorata umumnya digunakan bagi karyawan yang bekerja sesuai proporsi waktu kerjanya (Sumber: iStock Photo)

Tujuan diberikannya gaji prorata adalah untuk memberikan rasa adil dan pemberian gaji yang merata kepada setiap karyawan. 

Karyawan yang memiliki masa kerja setengah, akan memiliki gaji yang sesuai dengan masa kerjanya dengan penggajian prorata dibandingkan karyawan yang memiliki masa kerja full yang akan diberlakukan penggajian penuh oleh perusahaan.

Pengertian gaji non prorata

Gaji non-prorata adalah bentuk kompensasi yang ditetapkan secara tetap sesuai dengan kesepakatan yang tercantum dalam kontrak kerja antara karyawan dan perusahaan.

Dalam hal ini, jumlah gaji yang akan diterima oleh karyawan tidak dipengaruhi oleh proporsi waktu kerja atau variabilitas dalam jumlah jam kerja selama suatu periode. Dengan kata lain, gaji non prorata adalah gaji biasa yang sering kita dapat selama satu bulan kerja.

Gaji non prorata memiliki kelebihan tersendiri yaitu memberikan kepastian finansial bagi karyawan karena gaji yang diterima sudah pasti dan diatur dalam dalam kontrak kerja. 

Di sisi lain, bagi perusahaan, gaji non-prorata memberikan kemudahan dalam perencanaan anggaran sumber daya manusia karena jumlah gaji karyawan sudah dapat diprediksi.

Ketentuan gaji prorata dan gaji non prorata

Perbedaan gaji prorata dan non prorata juga dilihat dari ketentuannya, berikut ketentuan perhitungan gaji dari masing-masing tersebut: 

Ketentuan gaji prorata

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, gaji prorata diberikan jika karyawan bekerja kurang dari waktu kerja penuh.

Gaji prorata sering kali terkait dengan pola kerja yang fleksibel, di mana karyawan dapat bekerja paruh waktu, musiman, atau memiliki jadwal kerja yang berbeda dari standar waktu kerja penuh.

Selain itu, gaji prorata diberikan berdasarkan waktu yang sama dengan gaji non prorata. Perhitungan gaji prorata walaupun dihitung dari jumlah masa kerja yang dilakukan, tetapi tetap memakai gaji pokok bulanan sebagai acuan hitungnya. 

Ketentuan gaji non prorata

Sedangkan gaji non prorata memiliki ketentuan sama seperti upah/gaji satu bulan yang biasa diterima oleh karyawan.

Menurut Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pemberian gaji pokok tidak boleh kurang dari 75% dari keseluruhan total gaji karyawan yang terdiri dari gaji bersih dan tunjangan tetap.

Dalam penetapan besaran gaji, perusahaan dibolehkan untuk mengatur dan menyesuaikan dengan kebijakan perusahaan yang nantinya disusun dalam kontrak kerja atau perjanjian kerja bersama. Tetapi harus tetap selaras dengan regulasi perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku. 

Maka dari itu, perusahaan harus memperhatikan upah minimum provinsi atau kabupaten/kota domisili yang berlaku agar tidak menyalahi aturan perundang-undangan.

Cara menghitung gaji prorata dan gaji non prorata

Perbedaan gaji prorata dan gaji non prorata juga dilihat dari cara menghitungnya. Biasanya cara hitung gaji prorata akan berdasarkan hari karyawan bekerja sedangkan untuk gaji non prorata mengikuti gaji per bulan yang diterima karyawan tersebut. 

Berikut untuk perhitungan lebih jelasnya : 

Perhitungan gaji prorata

Perhitungan gaji prorata memiliki rumus sebagai berikut: 

Gaji prorata karyawan = upah per jam x jumlah jam kerja dalam satu hari x jumlah hari

Dengan rumus upah per jam = 1/173 x Gaji Sebulan

Perhitungan gaji non prorata

Gaji non prorata berarti karyawan mendapat gaji pokok satu bulan penuh sesuai dengan kesepakatan gaji yang telah diatur dalam kontrak kerja.  

Biasanya untuk menghitung gaji bersih per bulan, perusahaan akan menghitung dengan menambah komponen-komponen penambah gaji. Komponen tersebut seperti tunjangan, bonus, ataupun insentif. Serta memotongnya dengan biaya perhitungan pajak yang berlaku dan iuran kesehatan.

Perbedaan gaji prorata dan non prorata

Sebenarnya perbedaan yang paling mendasar antara gaji prorata dan non prorata adalah perhitungan yang bergantung pada masa kerja karyawan tersebut.

Jika karyawan tersebut memiliki masa kerja tidak full satu bulan maka akan dikenakan gaji prorata.

Sedangkan jika karyawan tersebut masuk kerja penuh pada masa kerja, maka karyawan tersebut wajib mendapatkan gaji penuh atau non prorata sesuai dengan ketentuan kontrak kerja yang telah disepakati.

Perhitungannya juga tentu saja berbeda, karena gaji prorata menghitung jumlah hari kerja karyawan sebagai acuan. Sedangkan gaji non prorata, karyawan mendapat gaji penuh satu bulan sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati.

Perbedaan ini menggambarkan pendekatan yang berbeda dalam menghitung dan membayar upah karyawan tergantung pada sejauh mana waktu kerja mereka dipertimbangkan dalam perhitungan gaji.

Kesimpulan 

Setelah melihat masing-masing definisi dan perbedaan gaji prorata dan non prorata, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa adanya perbedaan signifikan dari kedua gaji tersebut.

Penggajian dengan gaji prorata dan non prorata diberikan untuk memberikan gaji yang adil untuk setiap karyawan. 

Tujuan menghitung gaji prorata adalah untuk memastikan keseimbangan dan keadilan dalam memberikan kompensasi kepada karyawan yang bekerja selama periode yang lebih singkat daripada yang bekerja dalam waktu kerja penuh.

Oleh karena itu, menghitung gaji prorata memerlukan rumus khusus yang disesuaikan dengan total jam atau hari bekerja. Sementara untuk gaji non-prorata, gaji yang diberikan sesuai dengan kontrak karyawan tersebut.

Menghitung gaji prorata maupun non prorata secara manual tentu akan terasa rumit dan berpotensi menghadapi risiko kesalahan perhitungan. Maka itu, penting sekali menggunakan software payroll untuk penggajian karyawan.

Beralih ke Fortius HRIS untuk mengotomatiskan seluruh proses perhitungan gaji, termasuk perhitungan gaji prorata Anda.

software payroll Fortius HRIS

Fortius HRIS menghadirkan modul Payroll yang dimana menyediakan perhitungan gaji yang akurat dan secara fleksibel sesuai kebutuhan perusahaan. Cek selengkapnya di www.fortiushris.com.

Sekian penjelasan perbedaan gaji prorata dan non prorata. Semoga bisa bermanfaat dan membawa insight baru untuk kalian. Kunjungi Blog Fortius untuk menemukan artikel bermanfaat lainnya dan stay tune untuk artikel selanjutnya ya!

Terkait

Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia dan Strategi Menghadapinya
Read More
Akan Resign? Pahami One Month Notice Terlebih Dahulu
Read More
Tips cara memilih aplikasi HRIS untuk bisnis Anda
Read More

Thank You

Please check your email for further information and we will contact you soon through your registered number. Looking forward talking to you.